Tak bisa dipungkiri bersama, jika Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK ini sangat cepat begitu juga dengan kemajuan dari teknologi dewasa ini yang tidak bisa untuk dihindarkan begitu saja dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua perangkat teknologi yang ada saat ini seperti komputer, ponsel, dan juga kecepatan dari internet ini sangat penting dan kini menjadi suatu keharusan.
{tocify} $title={Table of Contents}
Perkembangan TIK yang cepat ini pastinya juga akan sangat berpengaruh besar di dalam bidang kehidupan manusia, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Menurut pakar bernama Abidin pada tahun 2016, mengatakan jika dengan adanya sebuah inovasi yang terdapat pada TIK, maka seseorang bisa dengan cepat untuk belajar dan juga bisa menyampaikan adanya sebuah informasi sehingga menjadi lebih mudah.
Fungsi TIK ini sendiri bisa dikatakan lebih dari sekadar hanya untuk mentransfer materi sebuah pembelajaran ke dalam lingkungan digital. Hal ini karena para guru bisa diharapkan dapat menyediakan dan juga menyampaikan sebuah komunikasi, kerja sama, dan juga melalui sebuah metakognisi.
Sangat penting bagi seorang guru untuk bisa menguasai dan juga memanfaatkan kemajuan dari TIK tersebut dalam sebuah pembelajaran. Di samping itu, pada saat guru bisa menguasai dan memanfaatkan TIK dengan baik di dalam pembelajaran, merupakan sebuah tuntutan atas kompetensi guru.
Hal ini sebagaimana diatur di dalam sebuah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru, yang menyebutkan jika guru tersebut harus memiliki sebuah kompetensi yang profesional, pedagogik, kepribadian, dan juga dalam sosial.
Pada kompetensi profesional tersebut, dijelaskan jika sekurang-kurangnya seorang guru itu harus bisa menguasai dan juga memanfaatkan kemajuan TIK dalam melaksanakan sebuah pembelajaran. Pemanfaatan dari TIK ini untuk bisa meningkatkan efektivitas dan juga efisiensi dari pembelajaran.
Kendala Pemanfaatan TIK
Namun tak bisa dipungkiri juga jika adanya sebuah kendala pada pemanfaatan TIK ini pada guru. Di dalam pemanfaatan kemajuan TIK di dalam pembelajaran yang akan dihadapi oleh guru di sekolah adalah adanya sarana dan juga prasarana pendukung yang sangat terbatas.
Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah komputer, laptop, dan juga infocus. Kendala berikutnya yang cukup tinggi yang bisa mempengaruhi seorang guru dalam memanfaatkan kemajuan TIK dalam melakukan pembelajaran adalah ketersediaan jaringan internet dan juga ketersediaan energi listrik.
Pengetahuan teknis dari seorang guru tentang TIK yang terbatas ini tak bisa dipungkiri menjadi sebuah kendala dalam pemanfaatan TIK itu sendiri untuk melakukan sebuah pembelajaran di kelas. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi determinasi dan tujuan yang dicapai dari yang dilakukan oleh guru dalam melakukan TIK.
Selain kekurangan yang dialami oleh guru tersebut, masih ada juga jenis kekurangan guru lainnya yang juga dikemukakan oleh beberapa peneliti. Sebut saja kurangnya waktu, kurangnya pelatihan TIK, dan juga kurangnya kesempatan dalam melakukan pengembangan diri dan juga update pada TIK itu sendiri.
Kurangnya Penguasaan IT oleh Guru Menurut Para Ahli
Nikolopoulou dan Gialamas juga mengelompokkan tantangan penggunaan TIK oleh guru di dalam proses pembelajaran ini terdari dari tiga aspek. Aspek pertama yaitu kurangnya dukungan atau lack of support, aspek kedua kurangnya kepercayaan atau lack of confidence, dan juga kurangnya perlengkapan atau lack of equipment.
Wikan dan Molster mengatakan jika para guru yang mengajar di sekolah menengah ini sering kali merasakan banyak terjadi tekanan yang berasal dari para pemimpin sekolah. Tekanan ini salah satunya untuk menggunakan TIK yang ada di dalam pengajaran mereka.
Papanastasiou dan Angeli mengatakan jika para guru menghadapi banyak tantangan pada saat mencoba untuk bisa mengintegrasikan TIK di dalam pengajaran, termasuk pada pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, dan juga sikap para guru.
Tags:
Pendidikan