Semua orang yang bangun pada pagi hari, saat matahari belum terbit pasti akan menemukan kabut. Hanya saja ketebalan kabut pada tiap daerah mempunyai perbedaan, tergantung tingkat hunian dan juga keadaan alam di sekitarnya.
{tocify} $title={Table of Contents}
Kabut sendiri merupakan kumpulan tetes-tetesan air yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan melayang-layang di udara. Sepintas kalau dilihat mempunyai kemiripan dengan awan, hanya saja awan tidak menyentuh permukaan tanah, sementara kabut menyentuh permukaan tanah atau bumi.
Proses Terjadinya Kabut
Biasanya kabut ini lebih sering kita temukan pada daerah yang dingin atau daerah yang tinggi. Kemudian proses sebenarnya mengenai terjadinya kabut ini bisa terbentuk adalah akibat udara yang jenuh akan uap air didinginkan dibawah titik bekunya. Sehingga ketika udara tersebut berada di atas daerah perindustrian maka udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap.
Akibatnya saat terkena campuran tersebut akan membuat mata pedas dan dapat menyebabkan batuk. Sebagaimana yang kita ketahui udara yang ada disekitar kita memang mengandung air dalam bentuk uap atau gas. Namun nyatanya udara hangat mampu menampung uap air dalam jumlah yang lebih banyak.
Kemudian saat didinginkan maka uap air yang tadinya ada di udara menjadi mengembun sebagian. Ini artinya uap air kembali ke bentuknya semula, yaitu menjadi cair. Pada waktu dan tempat tertentu, seperti perpindahan dari malam ke pagi hari atau dilereng dan puncak gunung.
Udara mengalami perubahan suhu yang signifikan sehingga uap air atau gas tersebut akan mencapai titik jenuh dan berubah kembali menjadi air. Pada mulanya air ini hanya berbentuk seperti titik-titik air yang sangat ringan itulah sebabnya mereka dapat melayang-layang di udara.
Karena jumlahnya yang cukup banyak, maka titik-titik air yang melayang ini akan mengganggu penglihatan. Pada proses selanjutnya sekumpulan air ini kemudian terbagi menjadi dua, sebagian naik ke udara dan menjadi awan di langit, sebagian jatuh ke bumi menempel pada dedaunan, rumput dan sebagainya.
Proses Terjadinya Kabut Pada Pagi Hari
Pada pagi hari yang masih agak gelap atau di tempat yang udaranya dingin kabut akan terlihat di jalanan, di atas pepohonan dan juga di daerah yang lapang. Terlihat seperti selimut kapas yang lembut namun tidak tembus pandang.
Sementara itu kabut yang menempel di benda-benda yang tidak terlindung oleh atap ini biasa disebut sebagai embun. Kemudian yang masih bertahan melayang-layang di udara, saat matahari mulai bersinar dan udara menjadi hangat kembali. Dan kemudian akan berubah wujud lagi untuk menjadi berbentuk uap atau gas. Kemudian seiring meningkatnya suhu sinar matahari perlahan-lahan kabut pun sirna.
Demikianlah proses terjadinya kabut di pagi hari yang sering datang menyentuh bumi. Dan terlihat menguap ke udara saat teriknya matahari mulai terasa panasnya. Semoga menjadi informasi yang bermanfaat bagi Anda.