Urutan Sistem Ekskresi Manusia, Pengertian dan Fungsi Sistem Ekskresi Manusia!


Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem organ yang memiliki fungsi dan peran yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Beberapa sistem organ yang ada dalam tubuh manusia antara lain, sistem saraf, sistem sirkulasi atau peredaran darah, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem imun, dan juga sistem ekskresi. Nah, sudahkah kamu mengetahui apa itu sistem ekskresi pada manusia dan apa fungsinya bagi tubuh?

{tocify} $title={Table of Contents}

Tubuh manusia setiap harinya melakukan proses metabolisme yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dalam tubuh manusia. Proses metabolisme sendiri merupakan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, di mana dalam setiap prosesnya tentu menghasilkan zat-zat sisa yang sudah tidak digunakan lagi. Untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tersebut, disinilah peran sistem ekskresi manusia berfungsi.

Untuk mengenal lebih jauh tentang sistem ekskresi, kamu juga harus memahami urutan sistem ekskresi manusia. Selain itu, kamu juga akan diajak untuk mengenal apa itu sistem ekskresi pada manusia dan apa fungsinya. Oleh karena itu, simak pembahasan lengkapnya berikut ini mengenai sistem ekskresi manusia.

Apa Itu Sistem Ekskresi Pada Manusia?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai urutan sistem ekskresi manusia, maka ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu tentang apa itu sistem ekskresi pada manusia. Perlu kamu tahu, sistem ekskresi pada manusia merupakan serangkaian sistem biologis yang berfungsi untuk membuang zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi dari tubuh.

Sistem ekskresi ini berlangsung secara alami untuk menjaga homeostatis atau keseimbangan kondisi internal tubuh dan juga mencegah kerusakan pada tubuh manusia. Seperti yang telah dijelaskan, zat-zat sisa dalam tubuh manusia ini merupakan sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi dan biasanya bersifat toksik atau racun apabila tidak dibuang.

Beberapa zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh manusia antara lain gas karbondioksida sisa proses pernapasan, amonia, urine, dan juga keringat yang dikeluarkan lewat kulit. Dari penjelasan tentang apa itu sistem ekskresi pada manusia, bisa kita simpulkan bahwa sistem ekskresi ini memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan kondisi tubuh.

Apa Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia Bagi Tubuh

Seperti yang telah dijelaskan di atas, fungsi sistem ekskresi pada manusia yaitu untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat zat-zat sisa metabolisme tersebut akan bersifat toksik atau beracun yang tentunya akan membahayakan tubuh apabila tidak dikeluarkan.

Mengingat zat-zat sisa tersebut berpotensi untuk meracuni organ lainnya, maka sistem ekskresi melalui organ-organ mulai dari kulit, paru-paru, ginjal, dan juga hati akan bekerja untuk melakukan proses pengeluaran zat-zat tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui urutan sistem ekskresi manusia, agar kamu memahami betapa pentingnya sistem ekskresi bagi tubuh manusia.

Organ Penyusun Sistem Ekskresi Pada Tubuh Manusia

Untuk bisa membuang zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh manusia, sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ yang saling bekerja sama untuk dapat berfungsi optimal. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai organ penyusun sistem ekskresi pada tubuh manusia, diantaranya:
  1. Paru-paru
  2. Hati
  3. Kulit
  4. Ginjal

Alat Ekskresi Paru-paru

Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan organ paru-paru bukan? Ternyata, organ paru-paru tidak hanya bekerja pada sistem pernafasan, tetapi juga bekerja pada sistem ekskresi manusia. Dalam sistem ekskresi manusia, alat ekskresi paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) yang merupakan sisa hasil metabolisme dari sistem pernapasan.

Proses ekskresi pada organ paru-paru terjadi ketika kamu menarik nafas, dan oksigen secara otomatis akan dibawa masuk ke dalam paru-paru dengan melewati saluran pernapasan, mulai dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, hingga sampai ke organ paru-paru. Kemudian saat sampai di paru-paru, tepatnya pada bagian alveolus, akan terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

Oksigen nantinya akan dipindahkan dari alveolus ke peredaran darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Oksigen ini akan dipakai oleh sel-sel tubuh untuk melakukan proses metabolisme kembali, jadi sel-sel tubuh bisa terus beraktivitas. Hasil dari proses metabolisme ini kemudian akan menyisakan zat sisa dalam bentuk karbon dioksida.

Karbondioksida ini kemudian akan dibawa dari sel-sel tubuh ke peredaran darah kembali menuju alveolus. Lalu, karbondioksida akan dipindahkan dari peredaran darah ke alveolus untuk dikeluarkan oleh paru-paru saat manusia menghembuskan nafas. Itulah urutan sistem ekskresi manusia pada organ paru-paru.

Alat Ekskresi Hati

Urutan sistem ekskresi manusia selanjutnya terjadi di organ hati. Dalam sistem ekskresi, hati memiliki fungsi untuk merombak sel-sel darah yang sudah tua atau rusak untuk bisa menghasilkan bilirubin yang sifatnya beracun. Zat bilirubin ini harus diproses untuk dapat dikeluarkan dari dalam tubuh, bersamaan dengan urine.

Prosesnya dimulai ketika sel-sel darah merah yang sudah rusak dirombak, lalu kandungan hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak akan diuraikan menjadi senyawa Hermin dan protein globin. Protein globin yang dihasilkan kemudian akan diuraikan lagi menjadi senyawa asam amino yang bisa digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.

Sedangkan, senyawa Hermin akan diubah menjadi biliverdin dan juga zat besi, di mana zat besi ini akan dibawa ke sumsum merah tulang untuk digunakan dalam pembentukan hemoglobin baru. Sementara itu, zat biliverdin akan diubah menjadi zat bilirubin. Zat yang satu ini kemudian akan ditambahkan oleh hati ke dalam cairan empedu.

Dalam usus besar, bilirubin akan dipisahkan dari komponen cairan empedu lainnya, lalu akan diproses lebih jauh dan membentuk sterkobilin yang merupakan zat warna feses. Bilirubin juga akan diproses menjadi urobilinogen yang dibawa ke ginjal dan diubah menjadi urobilin, lalu akan diekskresikan bersamaan dengan urine sebagai zat warna urine.

Alat Ekskresi Kulit

Urutan sistem ekskresi manusia lainnya terjadi di alat ekskresi kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan keringat yang mengandung kelebihan air garam, mineral, dan juga sedikit limbah nitrogen seperti urea, yang bisa meracuni tubuh. Keringat biasanya akan dikeluarkan ketika melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau saat sedang kepanasan. Kulit sendiri memiliki dua lapisan utama, yaitu lapisan epidermis dan dermis yang akan kita bahas satu persatu.

Lapisan Epidermis (Lapisan Luar)

Epidermis adalah lapisan kulit paling luar yang tersusun dari sel-sel epitel yang tersusun rapat dan mengandung senyawa keratin. Bagian paling luar dari sel-sel epidermis terdiri atas sel-sel mati yang selalu mengelupas secara berkala, untuk kemudian digantikan oleh sel-sel kulit yang baru. Pada bagian kulit epidermis juga terdapat sel melanosit yaitu sel penghasil pigmen melanin yang berperan dalam menentukan warna kulit.

Lapisan Dermis (Lapisan Luar)

Lapisan dermis berada di bawah lapisan epidermis, di mana pada lapisan ini terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar minyak (glandula sebasea), dan juga kelenjar keringat (glandula sudorifera). Kelenjar keringat ini mempunyai pangkal yang menggulung dan saluran yang memanjang sampai ke pori-pori kulit.

Saat sedang beraktivitas, biasanya tubuh akan mengeluarkan keringat dari kulit, di mana hal ini bertujuan untuk mendinginkan tubuh yaitu dengan cara mengeluarkan kelebihan panas pada tubuh. Sistem ekskresi pada kulit terjadi ketika tubuh berada di tempat yang panas, atau ketika setelah berolahraga, dan suhu tubuh akan otomatis meningkat.

Kemudian hal ini akan mendorong otak, tepatnya pada bagian hipotalamus untuk mengirimkan perintah ke bagian kelenjar keringat agar aktif mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Keringat sendiri mengandung air yang bisa menguap dan menjadi uap air dengan memanfaatkan kelebihan panas tubuh. Hal inilah yang membuat keringat juga ikut membantu dalam mengeluarkan panas tubuh yang berlebih.

Alat Ekskresi Ginjal

Urutan sistem ekskresi manusia juga terjadi pada alat ekskresi ginjal, yang merupakan tempat dihasilkannya urine. Di dalam urine, terkandung zat-zat sisa metabolisme yang terdiri dari air, asam urat, urea, amoniak, asam laktat, kreatinin, asam sulfat asam fosfat, klorida, garam dapur, dan zat obat-obatan yang berlebihan.

Sebagai alat ekskresi, organ ginjal akan menjalankan tiga tahapan untuk membuang zat-zat sisa metabolisme, diantaranya proses filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan kembali), dan juga pengumpulan (augmentasi). Penjabaran lengkap mengenai tahap-tahap pada organ ginjal adalah sebagai berikut.
  • Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah, yang akan menghasilkan urine primer yang masih mengandung air, asam amino, dan juga glukosa, tetapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
  • Reabsobsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh yang akan menghasilkan urine sekunder.
  • Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya dan akan menghasilkan urine yang akan siap untuk dikeluarkan dari tubuh.

Urutan Sistem Ekskresi Manusia yang Wajib Kamu Tahu

Perlu kamu tahu, urutan sistem ekskresi manusia bisa terjadi secara bersamaan pada organ-organ yang telah kami jelaskan di atas. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh yang sudah tidak digunakan lagi.

Urutan sistem ekskresi manusia terjadi pada kulit, di mana alat ekskresi tersebut mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa keringat yang juga berfungsi untuk menurunkan suhu tubuh. Paru-paru juga menjadi alat ekskresi yang berperan dalam pengeluaran zat-zat sisa berupa gas karbon dioksida yang dihasilkan dari proses pernapasan.

Sementara itu, alat ekskresi hati juga berperan dalam mengeluarkan zat sisa metabolisme dengan menghasilkan zat pada feses. Pada alat ekskresi ginjal, juga berfungsi dalam sistem ekskresi dengan mengeluarkan zat-zat sisa melalui urine. Semua proses tersebut tidak sesuai dengan urutan organ, karena semua prosesnya terjadi secara bersamaan pada masing-masing organ.

Penutup

Demikian pembahasan lengkap mengenai urutan sistem ekskresi manusia beserta fungsinya. Sekarang kamu sudah memahami urutan sistem ekskresi manusia yang terjadi pada beberapa organ tubuh.

Dengan begitu, kamu akan mengetahui fungsi sistem ekskresi pada manusia dan seberapa pentingnya peran sistem ekskresi bagi tubuh. Pastikan kamu selalu menjaga kesehatan organ ekskresi pada tubuh agar homeostasis atau keseimbangan kondisi internal tubuh dapat terjaga dan tidak terganggu.
Kode Senna

Seorang pria yang sedang belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama