Dalam sebuah teks, tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah paragraf yang menjadi komponen dalam sebuah teks atau bacaan. Saat di sekolah, kamu pasti sudah pernah membaca atau membuat sebuah paragraf, misalnya saat mengerjakan tugas dari guru. Bahkan, tanpa disadari setiap harinya kita berhubungan langsung dengan paragraf saat mengetik pesan lewat aplikasi WhatsApp.
{tocify} $title={Table of Contents}
Meskipun sudah tidak asing lagi dengan paragraf, tetapi belum banyak orang yang mengetahui apa itu paragraf deduktif dan induktif, beserta contohnya. Perlu kamu ketahui, dalam membuat sebuah paragraf, kamu membutuhkan serangkaian kalimat yang saling terhubung untuk membangun sebuah gagasan atau ide. Paragraf sering juga disebut sebagai alinea, dimana paragraf ini memiliki beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Banyak orang yang bertanya mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif yang merupakan jenis paragraf yang paling sering digunakan dalam sebuah teks. Kedua jenis paragraf ini memiliki karakteristik masing-masing yang berfungsi untuk membangun satu kesatuan paragraf. Dengan mengetahui pengertian paragraf deduktif dan induktif, maka kamu akan lebih mudah menemukan suatu gagasan atau ide dalam sebuah paragraf.
Agar kamu lebih memahami apa itu paragraf deduktif dan induktif, maka pada kesempatan kali ini kami akan membagikan pembahasan lengkap mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga contoh paragraf deduktif dan induktif. Berikut adalah pembahasan lengkapnya.
Pengertian Paragraf Menurut Para Ahli dan KBBI
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, maka ada baiknya bagi kamu untuk memahami pengertian dari paragraf itu sendiri. Paragraf merupakan penggabungan kalimat yang berisi sebuah gagasan utama atau ide pokok dan disertai dengan beberapa gagasan pendukung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang pada umumnya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Sementara itu, pengertian paragraf menurut para ahli adalah bagian dari sebuah karangan yang di dalamnya memuat lebih dari satu kalimat dan membahas mengenai suatu tema tertentu, dimana ide pokok berperan sebagai pengendali dari paragraf tersebut.
Sedangkan, menurut Gorys Keraf, paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari sebuah kalimat. Paragraf atau bisa juga disebut alinea merupakan himpunan dari kalimat yang saling berhubungan dan membentuk sebuah gagasan yang utuh. Paragraf sendiri biasanya ditandai dengan awal kalimat yang sedikit masuk ke arah dalam atau ke sebelah kanan dengan jarak spasi tertentu.
Fungsi Paragraf atau Alinea dalam Sebuah Teks Bacaan
Sebelum masuk ke pembahasan utama mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, tadi kita telah membahas mengenai pengertian paragraf menurut para ahli. Nah, kamu juga perlu mengetahui tentang fungsi paragraf atau alinea dalam sebuah teks yang informasinya bisa kamu simak di bawah ini.
- Mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan penulis.
- Menjelaskan ide pokok secara keseluruhan dengan mudah, logis, dan juga sistematis.
- Menandai adanya pergantian gagasan baru, jika teks atau karangan tersebut memiliki lebih dari satu gagasan utama yang ingin disampaikan.
- Membantu para pembaca dalam memahami gagasan utama pada sebuah karangan atau teks.
- Memudahkan dalam pengendalian variabel, jika teks atau karangan tersebut memuat lebih dari satu variabel.
- Memudahkan penulis dalam menyusun dan mengembangkan ide yang ingin digagas dalam teks yang berhubungan langsung dengan topik yang akan dibahas.
Bagian-bagian Paragraf dan Contohnya yang Wajib Kamu Tahu!
Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu paragraf deduktif dan induktif, maka kamu harus memahami terlebih dahulu bagian-bagian dari sebuah paragraf. Secara umum, bagian-bagian dari suatu paragraf terdiri dari:
Kalimat Utama
Kalimat utama adalah kalimat yang memuat gagasan utama atau ide mengenai topik yang sedang dibahas dalam suatu paragraf. Kalimat utama ini menjadi acuan yang digunakan untuk bisa mengembangkan suatu paragraf. Letaknya sendiri bisa berada di awal paragraf, maupun akhir paragraf tergantung dengan jenis paragraf yang digunakan. Contoh: Hari Minggu kemarin, ibu pergi ke supermarket untuk membeli bumbu dapur.
Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah Kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat utama, di mana kalimat ini mengandung gagasan penjelas yang digunakan untuk menjelaskan suatu gagasan utama secara lebih rinci. Contoh: Bumbu yang ibu beli di supermarket antara lain bawang putih, bawang merah, cabai, lada bubuk, dan lain-lain.
Gagasan Utama
Gagasan utama merupakan gagasan yang dibahas dan menjadi inti dasar dari pengembangan suatu paragraf. Letak gagasan utama ini bisa ditentukan di awal (paragraf deduktif), di akhir paragraf (paragraf induktif), atau di awal dan di akhir paragraf (paragraf campuran). Gagasan utama ini menyatakan hal-hal umum yang merangkum seluruh gagasan yang ada di dalam suatu paragraf.
Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi untuk menjelaskan gagasan utama, sehingga gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. Adapun kalimat yang mengandung gagasan penjelas pada paragraf disebut dengan kalimat penjelas yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat umum secara lebih rinci.
Informasi Tentang Apa Itu Paragraf Deduktif dan Induktif
Bagi kamu yang belum mengetahui tentang paragraf deduktif dan induktif, maka perlu kamu ketahui bahwa paragraf deduktif dan induktif merupakan jenis paragraf yang digolongkan berdasarkan letak kalimat utamanya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembahasan mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif beserta informasi penting lainnya.
Definisi Paragraf Deduktif
Jika kamu penasaran dengan apa itu paragraf deduktif dan induktif, maka paragraf deduktif dapat diartikan sebagai sebuah paragraf yang memuat ide atau gagasan pokok yang letaknya berada di awal paragraf tersebut. Secara umum, paragraf deduktif terdiri dari sebuah pernyataan umum yang kemudian dilanjutkan dengan kalimat-kalimat yang sifatnya sebagai penjelas dari pernyataan umum tersebut.
Artinya, dalam paragraf deduktif pembahasannya dimulai dari sesuatu yang umum dan diakhiri dengan penjelasan khusus. Jadi, bentuk umum dari paragraf deduktif ini yaitu gagasan utama atau ide diletakkan di awal kalimat, kemudian kalimat penjelas yang sifatnya lebih khusus akan diletakkan di kalimat-kalimat selanjutnya.
Dalam penggunaannya, kalimat utama yang ada pada paragraf deduktif bisa saja memiliki bentuk kalimat transisi, di mana kalimat utamanya bisa berada di kalimat kedua. Oleh sebab itu, para pembaca harus lebih teliti jika ingin menemukan ide atau gagasan pokok saat membaca paragraf deduktif.
Definisi Paragraf Induktif
Jika sebelumnya paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang menempatkan ide atau gagasan utama di awal kalimat, maka lain halnya dengan paragraf induktif. Dalam paragraf induktif, penjelasan yang bersifat khusus harus dimunculkan di awal kalimat terlebih dahulu. Pola penyajian yang digunakan dalam paragraf induktif yaitu menempatkan kalimat penjelas secara khusus, untuk nantinya menarik kesimpulan secara umum.
Nah, jadi bisa disimpulkan bahwa paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan ide atau gagasan utamanya di akhir kalimat, serta memiliki pola penjelasan dari khusus ke umum. Hal inilah yang membedakan antara paragraf deduktif dan juga paragraf induktif, dimana perbedaannya ada pada letak ide atau gagasan utamanya dalam paragraf.
Secara garis besar, paragraf induktif memuat kalimat yang mengandung ide atau gagasan utama yang terletak di akhir paragraf. Oleh karena itu, penulis harus bisa menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya agar saling berhubungan dan berkesinambungan. Kesimpulan dari paragraf induktif harus menggunakan konjungsi yang berfungsi sebagai kata hubung antarkalimat.
Adapun frasa atau konjungsi yang bisa digunakan dalam paragraf induktif, misalnya akhirnya, jadi, oleh karena itu, akibatnya, oleh sebab itu, dengan demikian, dan berdasarkan uraian di atas. Beberapa frasa dan konjungsi di atas berfungsi untuk penghubung antarkalimat yang dapat diletakkan di awal dengan memakai huruf kapital, lalu bisa diikuti dengan tanda baca berupa tanda koma (,).
Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Contohnya
Setelah mengetahui informasi tentang apa itu paragraf deduktif dan induktif, kini saatnya kamu harus mengetahui ciri-ciri dari kedua jenis paragraf tersebut. Di bawah ini adalah informasi tentang ciri-ciri paragraf deduktif dan contohnya yang bisa kamu simak berikut ini.
Gagasan Utamanya Berada di Bagian Awal Paragraf
Ciri-ciri paragraf deduktif dan contohnya yang pertama yaitu memiliki sifat deduksi, dimana ide atau gagasan utamanya berada di awal paragraf atau di awal kalimat. Hal ini yang membuat paragraf deduktif selalu memiliki ide atau gagasan yang terletak di bagian awal kalimat, dan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan isi paragraf secara lebih detail. Tujuan dari diletakkannya ide atau gagasan utama di awal paragraf yaitu sebagai dasar untuk mengembangkan isi dari paragraf tersebut.
Diawali dengan Kalimat Pernyataan Umum
Ciri-ciri paragraf deduktif dan contohnya yaitu ada pada penggunaan pernyataan umum yang berada di awal paragraf. Hal ini sesuai dengan penjelasan tentang apa itu paragraf deduktif dan induktif, dimana paragraf deduktif memuat gagasan utama di awal paragraf atau kalimat pertama. Ciri-ciri inilah yang membedakan antara paragraf deduktif dengan paragraf lainnya.
Pola Pengembangan Kalimat dari Umum ke Khusus
Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif yang lain yaitu adanya pola pengembangan kalimat dari umum ke khusus. Hal ini sesuai dengan yang kami sampaikan tadi bahwa ide atau gagasan utama dari paragraf deduktif selalu berada di awal paragraf. Sehingga, pola pengembangan kalimatnya diawali dengan kalimat yang bersifat umum, lalu berkembang menjadi kalimat yang bersifat khusus.
Ide atau gagasan utama yang kalimatnya bersifat umum, kemudian akan diikuti oleh kalimat pendukung yang bersifat khusus dan lebih rinci untuk menjelaskan pernyataan umum. Kalimat pendukung biasanya bersifat lebih khusus dan lebih rinci, dimana mengandung tentang penjelasan contoh maupun bukti yang berfungsi untuk mendukung gagasan utama yang berada di awal kalimat.
Kalimat Utama Diperinci Melalui Kalimat Penjelas
Ciri-ciri paragraf deduktif dan contohnya yang terakhir yaitu kalimat utama yang dijelaskan lebih rinci. Hal ini masih berhubungan dengan ciri-ciri sebelumnya, yaitu pola pengembangan kalimat dari sifat umum ke khusus. Dalam paragraf deduktif, kalimat utama akan dijabarkan lebih rinci melalui kalimat pendukung atau kalimat penjelas yang letaknya setelah kalimat utama.
Ciri-ciri Paragraf Induktif dan Penjelasannya
Setelah mengetahui lebih lanjut tentang apa itu paragraf deduktif dan induktif serta ciri-ciri paragraf deduktif, selanjutnya kamu bisa memahami ciri-ciri paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri paragraf induktif yang perlu kamu tahu, diantaranya yaitu:
Kalimat Utama Berada di Bagian Akhir Paragraf
Ciri-ciri paragraf induktif yang pertama yaitu kalimat utamanya berada di bagian akhir paragraf. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam paragraf induktif diawali dengan kalimat penjelas yang berada di kalimat pertama, dimana kalimat ini bersifat lebih khusus atau rinci. Sedangkan, kalimat utama yang bersifat umum terletak di akhir kalimat dan memiliki fungsi sebagai kesimpulan dari paragraf.
Paragraf Diawali dengan Kalimat Khusus/Kalimat Penjelas
Ciri-ciri paragraf induktif yang selanjutnya adalah penggunaan kalimat khusus yang terletak di awal paragraf. Sesuai dengan definisi dari paragraf induktif, bentuk penyajiannya diawali dengan penggunaan kalimat khusus atau kalimat penjelas pada awal kalimat, dimana kalimat ini berfungsi untuk menjelaskan secara rinci mengenai ide atau gagasan utama yang bersifat umum.
Hal ini bisa berarti dalam paragraf induktif, pembahasan tentang hal-hal yang bersifat khusus akan dituliskan terlebih dahulu, baru kemudian dituliskan kesimpulan yang bersifat umum untuk mengakhiri paragraf.
Pola Pengembangan Kalimat Disusun dari Kalimat Khusus ke Umum
Ciri-ciri paragraf induktif lainnya ada pada pola pengembangan kalimat yang disusun dari kalimat yang bersifat khusus ke kalimat yang bersifat umum. Jadi, kalimat yang sifatnya khusus akan diletakkan di awal kalimat terlebih dahulu. Sehingga, kalimat yang bersifat umum dalam paragraf induktif akan berperan sebagai kesimpulan untuk menegaskan ulang kalimat penjelas tadi.
Kalimat Utama Berperan Sebagai Kesimpulan dalam Paragraf
Ciri-ciri kalimat induktif yang terakhir yaitu peran kalimat utama dalam paragraf yang digunakan sebagai kesimpulan dari paragraf. Dalam paragraf induktif, kesimpulan memiliki sifat umum dan diletakkan pada bagian akhir paragraf.
Sehingga, para penulis harus memiliki kemampuan untuk dapat memberikan penjelasan secara khusus terlebih dahulu dengan menarik. Dengan begitu, penulis bisa menarik minat para pembaca agar benar-benar membaca tulisan atau paragraf tersebut hingga sampai pada kesimpulan.
Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif Beserta Contoh
Dari ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif yang telah dijelaskan di atas, maka kamu tentu sudah memahami ciri-ciri yang menjelaskan apa itu paragraf deduktif dan induktif. Namun, jika kamu masih bingung mengenai perbedaan antara kedua paragraf ini, maka kami juga akan merangkumnya untuk kamu.
Pada dasarnya, paragraf deduktif dan induktif merupakan dua jenis paragraf yang digolongkan berdasarkan letak gagasan utama dalam paragraf. Kedua paragraf ini tersusun atas beberapa kalimat yang mengandung gagasan. Namun, perlu kamu tahu mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, agar kamu bisa membedakan keduanya.
Perbedaan paragraf deduktif dan induktif beserta contoh memiliki perbedaan yang ada pada letak ide pokok atau gagasan utama dalam paragrafnya. Penempatan ide atau gagasan utama inilah yang menjadikan kedua jenis paragraf ini menjadi berbeda.
Perlu kamu tahu bahwa paragraf deduktif merupakan paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya berada di bagian awal paragraf. Sehingga, paragraf deduktif biasanya akan membahas suatu hal yang bersifat umum terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus.
Sedangkan, untuk paragraf induktif sendiri merupakan jenis paragraf yang letak gagasan utamanya berada di bagian akhir kalimat. Jadi, dalam paragraf induktif ini kalimat yang bersifat khusus akan dijelaskan terlebih dahulu, baru kemudian kalimat utamanya yang berfungsi sebagai kesimpulan dari paragraf.
Kesimpulannya, perbedaan paragraf deduktif dan induktif beserta contoh ada pada perbedaan letak ide pokok atau gagasan utamanya saja. Namun, aturan mengenai ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif, serta hal-hal lainnya tidak ada perbedaan yang signifikan.
Contoh Paragraf Deduktif Beserta Kalimatnya
Setelah mengetahui apa itu paragraf deduktif dan induktif serta ciri-cirinya, maka kamu akan lebih mudah untuk menganalisis paragraf deduktif. Berikut ini sudah kami berikan contoh paragraf deduktif yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak pada bagian awal kalimat.
Contoh Paragraf Deduktif Tentang Bawang Merah
Bawang merah mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di dalam bawang merah, terkandung berbagai vitamin diantaranya vitamin A, C, E, kalsium, magnesium, fosfor, sodium, kalium, asam folat, dan masih banyak lagi zat yang baik bagi tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi bawang merah akan sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, bawang merah ternyata sangat ampuh dalam mencegah timbulnya berbagai penyakit, salah satunya yaitu penyakit kanker yang berbahaya bagi tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, didapati bahwa orang Italia dan Swiss yang sering mengkonsumsi bawang merah memiliki risiko kanker yang lebih rendah.
Contoh Paragraf Deduktif Tentang Kepulauan di Indonesia
Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas gugusan pulau besar dan pulau kecil. Diketahui, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di mana ada sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah terluas di dunia, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi poros maritim dunia. Hal ini tentu bisa menjadi keuntungan besar bagi negara Indonesia yang didominasi oleh wilayah perairan.
Contoh Paragraf Induktif Singkat yang Wajib Kamu Tahu
Setelah memahami ciri-ciri paragraf induktif dan deduktif serta contoh paragraf deduktif di atas, maka tidak lengkap rasanya jika tidak membahas tentang contoh paragraf induktif. Berikut ini contoh paragraf induktif singkat yang ide pokok atau gagasan utamanya berada di akhir kalimat.
Contoh Paragraf Induktif Singkat Tentang Lionel Messi
Lionel Messi sukses mengantarkan klub Barcelona dalam meraih berbagai piala dari berbagai ajang sepak bola. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari performanya yang sangat konsisten dalam kurun waktu dua dekade. Bersama klub Barcelona, Messi tidak hanya berhasil meraih piala untuk Barcelona, tetapi juga piala untuk dirinya sendiri. Tercatat, ia telah meraih penghargaan sebagai pemain terbaik dunia alias Ballon d'Or sebanyak tujuh kali. Pencapaian tersebut mungkin akan sulit disamakan oleh pemain lainnya di zaman modern saat ini. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa Lionel Messi merupakan salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia.
Dari paragraf di atas menjelaskan tentang hal khusus yaitu prestasi dan pencapaian Lionel Messi ketika berada di klub Barcelona. Sementara itu, kalimat utama yang bercetak tebal merupakan pernyataan umum atau gagasan utama yang berperan sebagai kesimpulan dalam paragraf tersebut.
Contoh Paragraf Induktif Singkat Tentang Permasalahan Sampah di Jakarta
Kebiasaan membuang sampah sembarangan rupanya masih menjadi masalah pelik yang sulit untuk diatasi di Kota Jakarta. Padahal, kebiasaan ini bisa memunculkan berbagai dampak negatif bagi kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal disana. Sampah yang dibuang sembarangan ini terbukti menjadi sumber terhambatnya aliran sungai dan menyebabkan terjadinya banjir saat musim hujan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan.
Paragraf di atas menunjukkan kalimat khusus mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari kebiasaan membuang sampah sembarangan di Kota Jakarta. Pada bagian akhir paragraf, digunakan kalimat pernyataan umum yang merupakan gagasan utama dari paragraf induktif tersebut.
Contoh Paragraf Induktif Singkat Tentang Salju
Bagi para peserta yang melanggar tata tertib yang telah ditetapkan, maka akan dijatuhi sanksi tegas kepada pelanggarnya. Hal ini dikarenakan, adanya tata tertib yang ditetapkan oleh panitia dilakukan dalam rangka menunjang ketertiban peserta, agar acara tersebut dapat terselenggara dengan baik. Oleh karena itu, setiap peserta dan panitia wajib untuk mematuhi seluruh tata tertib yang berlaku.
Contoh paragraf induktif di atas, menjelaskan secara khusus tujuan ditetapkannya tata tertib acara pada awal paragraf. Kemudian, pada bagian kalimat akhir, merupakan kalimat umum yang menjadi gagasan utama dari paragraf tersebut.
Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya Berdasarkan Letak Gagasan Utama
Selain membahas tentang apa itu paragraf deduktif dan induktif, ciri-ciri paragraf deduktif dan serta contohnya. Sekarang kami akan mengajak kamu untuk membahas tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya selain dari paragraf deduktif dan induktif.
Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran merupakan jenis-jenis paragraf dan contohnya berdasarkan letak gagasan utama, dimana paragraf ini merupakan gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat utama dalam paragraf ini terletak di awal paragraf, lalu memiliki sebuah kesimpulan yang terletak di akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf campuran biasanya diawali dengan pernyataan umum, kemudian kalimat selanjutnya menggunakan pernyataan khusus, dan di akhir kalimat menggunakan kalimat umum yang berfungsi sebagai kesimpulan.
Contoh paragraf campuran:
Bahasa memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk berkomunikasi dengan orang lain tentunya menggunakan bahasa, lalu untuk bekerja sama kita juga perlu menggunakan bahasa. Selain itu, bahasa juga diperlukan untuk mewarisi kebudayaan kepada generasi selanjutnya. Hal ini membuktikan betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan masyarakat.
Paragraf Ineratif
Selain paragraf campuran, ada juga jenis-jenis paragraf dan contohnya berdasarkan letak gagasan utama yaitu paragraf ineratif. Perlu kamu tahu, paragraf ineratif sendiri merupakan paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian tengah-tengah paragraf. Sehingga, kalimat awal pada paragraf ini merupakan kalimat penjelas atau kalimat pengantar.
Contoh paragraf ineratif:
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus dan mengeluarkan awan panas sejak kemarin. Belum reda letusan gunung Sinabung, kini gunung Kelud di Jawa timur juga meletus dan terlihat beberapa kali mengeluarkan lahar panas. Saat ini, Indonesia memang sedang ditimpa dengan banyak musibah dan bencana yang terjadi di beberapa daerah. Selain gunung meletus, bencana alam banjir juga terjadi di beberapa daerah, salah satunya DKI Jakarta. Bahkan, provinsi NTT yang diketahui sering dilanda kekeringan juga mengalami bencana banjir.
Paragraf Menyebar
Menurut buku paragraf, karya suladi menjelaskan bahwa paragraf menyebar merupakan paragraf yang memiliki ide pokok yang menyebar tetapi tidak memiliki kalimat utama seperti jenis paragraf pada umumnya. Hal ini membuat gagasan pokok pada paragraf menyebar ini menjadi tersirat dan tidak bisa ditentukan secara pasti.
Contoh paragraf menyebar:
Matahari belum tinggi benar, dan embun masih tampak berkilau. Warna bunga menjadi lebih indah saat di kertas sinar matahari, lalu kupu-kupu berbagai warna terbang dari bunga satu ke bunga lainnya. Angin bertiup semilir dan terasa menyejukkan hati.
Pada paragraf di atas, kamu tidak akan bisa menemukan kalimat utamanya, karena gagasan utama pada paragraf menyebar tidak berada di awal, tengah, maupun di akhir paragraf. Kamu akan bisa menemukan kesimpulan atau ide pokok dari penggambaran kalimat yaitu menjelaskan tentang suasana di pagi hari.
Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya Berdasarkan Tujuan
Selain digolongkan berdasarkan letak kalimat utamanya, dan kita juga telah membahas mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, perlu kamu ketahui bahwa paragraf juga dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuannya, yaitu sebagai berikut:
Paragraf Naratif dan Contohnya
Paragraf naratif merupakan jenis jenis paragraf dan contohnya yang menampilkan peristiwa secara kronologis dan memiliki alur gagasan yang jelas dan pasti. Jenis paragraf yang satu ini biasanya digunakan dalam teknik menulis yang penggambaran alur ceritanya runtut dan juga jelas. Ciri-ciri dari paragraf naratif yaitu adanya sebuah peristiwa, pelaku, serta waktu dan latar kejadian yang jelas.
Jenis paragraf naratif sendiri dibedakan lagi menjadi beberapa jenis cerita, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris memberikan informasi peristiwa yang tepat untuk diketahui oleh pembaca. Sementara itu, paragraf narasi sugestif menggambarkan kisah fiksi yang sifatnya imajinatif.
Contoh paragraf naratif:
Ratusan warga diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan dalam acara syukuran di rumah Budi Santoso (36). Peristiwa ini terjadi di desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun ada sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas terdekat.
Paragraf Persuasif dan Contohnya
Paragraf persuasif merupakan salah satu jenis paragraf yang menempatkan gagasan untuk membujuk atau mengajak para pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan maksud si penulis. Struktur dari paragraf persuasif ini yaitu memiliki unsur anjuran, ajakan, atau pemberitahuan kepada para pembaca dengan maksud tertentu. Dalam paragraf ini, penulis perlu untuk menampilkan bukti, data, dan juga fakta yang bisa meyakinkan pembaca.
Jenis paragraf persuasif harus berhasil meyakinkan pembaca, dimana penulisan paragraf ini bertujuan untuk menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan yang terjalin antara penulis dan pembaca. Hal ini dilakukan agar maksud dari teks bisa tersampaikan seutuhnya, sehingga dalam paragraf ini data dan fakta menjadi suatu hal yang penting untuk digali oleh penulis agar teks yang dihasilkan berkualitas. Selain mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, penulis juga harus memberikan pengetahuan yang luas.
Contoh paragraf persuasif:
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting di dunia ini. Bahkan, nabi Muhammad telah memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu mulai dari lahir hingga meninggal. Dengan berilmu, seseorang bisa bermanfaat bagi orang lainnya, karena sebaik-baiknya manusia di muka bumi adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi-tingginya agar bisa bermanfaat bagi orang sekitar.
Paragraf Deskriptif dan Contohnya
Jika kamu sudah mengetahui apa itu paragraf deduktif dan induktif, maka kamu juga harus mengetahui tentang apa itu paragraf deskriptif. Perlu kamu tahu, paragraf deskriptif merupakan jenis-jenis paragraf dan contohnya yang bertujuan untuk menggambarkan objek dalam bentuk teks secara lengkap dan jelas. Hal ini bertujuan agar para pembaca bisa mendapatkan gambaran objek secara jelas dan nyata.
Teknik menulis menggunakan paragraf ini tentunya mengandalkan panca indera. Sehingga, para pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar, meraba, dan merasakan objek yang sedang dijelaskan dalam paragraf tersebut. Objek yang dideskripsikan dalam paragraf ini dapat berupa manusia tempat, benda, dan lain sebagainya.
Contoh paragraf deskriptif:
Kupegang novel yang baru saja kuterima dari Eka. Di sampul bukunya tertulis nama pengarang yang sudah tidak asing lagi bagiku. Namanya sangat mirip dengan nama orang India. Novelnya tidak terlalu tebal, dan sampulnya juga cukup sederhana, tetapi cukup mewakili judulnya. Di dalam novel tersebut ada sebuah pembatas bacaan yang berbentuk persegi panjang dengan gambar dan warna yang sama dengan sampul bukunya.
Paragraf Argumentatif dan Contohnya
Paragraf argumentatif adalah jenis-jenis paragraf dan contohnya yang menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat dari sang penulis terhadap isu tertentu. Paragraf ini tentunya disertai dengan data dan fakta di dalamnya, serta ada pula pendapat dan alasan yang diutarakan oleh sang penulis.
Jenis paragraf yang satu ini biasanya menampilkan sumber ide dari pengamatan, analisis maupun pengalaman. Kemudian, pada akhir paragraf argumentatif biasanya akan ditutup dengan kalimat kesimpulan. Jenis paragraf argumentatif sendiri memiliki tiga pola, yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan juga pola hubungan sebab akibat.
Contoh paragraf argumentatif:
Air putih memiliki segudang manfaat yang baik bagi tubuh manusia. Terlebih lagi jika cairan ini dikonsumsi dalam keadaan hangat. Dalam studi yang dipublikasikan oleh Journal of Food Science menyatakan bahwa mengkonsumsi air putih saat masih hangat dengan suhu antara 54-71 derajat Celcius akan memiliki sejumlah manfaat. Selain itu, air putih hangat juga bisa dikonsumsi kapanpun, baik saat pagi hari, siang hari, sore hari, atau menjelang tidur.
Paragraf Ekspositif dan Contohnya
Sebelumnya, kita telah membahas mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, dan kini giliran kita membahas tentang paragraf ekspositif. Perlu kamu tahu bahwa paragraf ekspositif merupakan jenis-jenis paragraf dan contohnya yang memberikan informasi tentang kejadian suatu peristiwa yang bertujuan untuk menceritakan kembali atau reteller.
Teknik dalam menulis paragraf ini yaitu dengan menyajikan peristiwa atau objek dengan cara menjelaskan, menerangkan, dan menginformasikan agar para pembaca bisa mengetahuinya. Jenis paragraf ini biasanya mengandung unsur 5W + 1H (what, when, where, why, who, dan how). Gaya penulisan yang digunakan pada jenis paragraf ekspositif yaitu bersifat informatif.
Contoh paragraf ekspositif:
Lidah buaya sudah sejak dulu digunakan oleh nenek moyang untuk pengobatan tradisional. Ada banyak sekali manfaat yang dimiliki oleh tanaman lidah buaya ini. Manfaat tanaman lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Tanaman yang masih berkerabat dengan kaktus ini berbentuk daun panjang dan tebal berwarna hijau dengan duri-duri kecil yang timbul.
Penutup
Dari pembahasan di atas, kami sudah memberikan informasi yang lengkap mengenai apa itu paragraf deduktif dan induktif, ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif, beserta contohnya agar kamu memahaminya dengan jelas. Selain itu, kami juga telah memberikan informasi lainnya mengenai jenis-jenis paragraf dan contohnya, serta bagian-bagian dari suatu paragraf. Oleh karena itu, kami harap pembahasan kali ini bisa bermanfaat bagi kamu dalam memahami apa itu paragraf deduktif dan induktif.